Jumat, September 05, 2008

au revoir

Seperti inilah semuanya berproses.. tanpa melibatkan satu unsur kesengajaan, aku dan kamu berkenalan dengan tidak menyebut nama satu sama lain secara formal, kemudian dengan penegasan pada kata ‘pertemanan’ kita berjalan di bawah bayang-bayang yang berada pada titik opacity yang minim, Sampai sekarang.

Bahkan kita tidak punya kebersamaan yang intensitasnya mengalahkan pertemuan antara bulan dan bintang-bintang. Dan hanya ada satu-dua nama diantara kita, tertulis di sisa-sisa catatan harianku yang sudah dipak rapi, menunggu tukang loak datang untuk ditukar dengan beberapa lembar ribuan dari pada harus dibakar.

Sayangnya aku lupa kapan tepatnya hari itu dimulai. Hari dimana aku berpaling dari mereka dan mengenalmu. Hari dimana pertama kalinya aku mendengar kamu bukan sebagai seseorang yang biasa-biasa saja. Hari dimana aku harus turun kesini.

Arghh... kenapa aku disini?!


"i'm tired, i want to rest my mind"



bayangankan,
jika aku,











































hilang

Kamis, September 04, 2008

sms.. sms..

“2 new messages … “ sekitar pukul 21:30 WIB, monitor saya ter-radiasi handphone yang saya letakkan di sebelahnya karena mendapat pesan dari operator yang berbunyi demikian.

saya abaikan, dan berusaha tetap berkonsentrasi dengan apa yang tengah saya kerjakan saat itu di depan komputer. Tetapi, efek pesan itu terus meracuni pikiran saya. Meracuni hingga seakan kecanduan

Tiga sampai empat SMS pertama saya anggap sebagai pesan yang cukup penting untuk disampaikan. Semisal menanyakan dan meminta bantuan pada teman, mengingatkan seseorang untuk melakukan atau membawa sesuatu pada saat bertemu nanti, memastikan tempat dan waktu bertemu, hingga menjawab pesan seseorang yang semula dianggap kurang penting untuk
dibalas. Lantas, SMS setelahnya …?

Dari mulai SMS konyol: Ni sms KUTUKAN.. g dbc ingusan, dbc mi”san. g dblz panuan, diblz kudisan. Dsmpn jerawatan, diapuz sariawan, disbrkan bisulan. Ktawa bintitan, gktw belekan….

SMS narsis: Stiap malam gw merenung, betapa gw merasa bersalah… coz gw banyak dosa. Gw pandangi diri di cermin… gokil, anjrit, cute bgt gw!!.. dosa apa gw smpe bza bgini…??

SMS ucapan manis: Nit3 has c0me.. n s0 m4ny an9el flyin in th3 sky.. th3y want f0und s0meon3.. n th3y f0und u 2 say “gud nait” sw3et drim.. =)

SMS jebakan: Yank, kmana aza g ngsih kbr? Yank, dah makan blon? Trus, yank dah shalat belom? Nyadar atuh Yank, kan EYANK udah tua… ^_^

Sampai SMS yang gak penting: Permisi, numpang buang pulzaaaa…

Haduh..!!, kini inbox saya malah penuh dengan SMS-SMS semacam itu. Ya, daripada menyimpan SMS yang hanya tahan sekali baca.

Tetapi, sebisa mungkin, saya selalu memanfaatkan sms itu untuk sesuatu yang saya anggap lebih signifikan. Suatu ketika, saya pernah meng-SMS seseorang dengan pertanyaan-pertanyaan tentang waktu dan kenangan.


Ketika saya bertanya, saya tidak terlalu berharap orang lain menjawab. Terkadang, saya hanya ingin mem-print-out dokumen-dokumen hati yang rasanya sudah terlalu menumpuk dan melebihi batas kapasitasnya. Tetapi, memang, tidak ada jawaban yang benar2 membantu saya untuk menuntaskan sedikit rasa penasaran saya tentang sesuatu yang saya sendiri tidak begitu paham.

Dan, malam itu, saya kembali ber-SMS dengan seseorang yang berbeda. Ia teman (*dari sms-an) saya. Tadinya, sayalah yang berniat ‘curhat’ padanya, tetapi ia lebih dulu menodong saya dengan curhatannya.

Saya lupa, sejak kapan persisnya kami tidak lagi mengatakan detil masalah yang tengah terjadi, melainkan hanya mengambil garis besarnya saja; sesuatu yang memungkinkan untuk dapat tersampaikan dalam deretan pesan dengan jumlah kata terbatas itu. Hingga akhirnya, bukan hanya masalahnya saja yang sedikit terselesaikan, tetapi masalah saya juga.

Ternyata, ketika kamu menemukan seseorang yang bermasalah juga-bahkan lebih darimu, maka setidaknya kamu masih percaya bahwa Tuhan itu Maha Adil. Dan dengan caramu berusaha membantu orang lain dalam menyelesaikan masalahnya-entah itu hanya dengan sekadar kata-kata bijak, tanpa kamu sadari kamu sudah bersikap bijak kepada dirimu sendiri dan sedang membasuh lukamu sendiri. Akhirnya, akan ada dua orang yang merasa sama-sama cukup lega.


"dan saya pun belajar satu hal,
bahwa Illahi masih mencintai saya,
tak pernah berhenti mencintai saya"


“3 new messages … “ sekitar pukul 22:00 WIB, monitor saya ter-radiasi handphone yang saya letakkan di sebelahnya karena mendapat pesan dari operator yang berbunyi demikian.


"hmm.. bukan dia,
bukan orang yang saya ingin"


Rabu, Agustus 27, 2008

6 orang gila

Enam Orang Gila


A dan B --> meja 1
C dan D --> meja 2
P --> Pak Munih, pelayan
I --> Ibu Bos

///////////

Pada suatu hari, dua orang berjalan masuk ke restoran.

P : selamat sore. Mau makan, Pak?
A : Iyah-iyah. Cepetan yah. Laper nih.
B : Bner2.
P : Oh, mari-mari. Duduk di meja sini saja yah? Mau pesen apa?

Keduanya memesan makanan dan makan sampai kenyang. Setelah selesai makan...
A : Be, liat tuh meja sono. Ada dua orang gila.
B : Mana-mana? Ahaha!!! Iya-iya.

Di meja 2...
C : De, liat deh tuh dua orang di meja sono. Ngapain sih ketawa-ketawa sambil liatin kita?
D : Demen kali sama gua. Asik-asik.
C : Weh! Ngelantur aje! Woi, lu berdua. Ngapain ngeliatin kita-kita yang super ganteng ini? Ngiri ya?

B : yeee... ngapain. Kita-kita ini yang sarjana kimia dan fisika mana mungkin ngiri sama orang seperti kalian

D : Weh! Jangan sembarangan! Gini-gini gua punya gelar sarjana kesusah-sejahteraan, eh, kesusastraan!

C : Iya! jangan ngomong aja lu! Sini kalo berani! Gua juga sarjana kesenian nih.

A : Oke. Kalo gitu gua tantang bikin bom. Gak bisa kan? Mana ada resep bikin bom di lagu? Wuahahahaha!!!

C : Ada kok. Nih. Diobok-obok minyaknya diobok-obok, taruh sdikit bubuk mesiu biar mleduk...

P : Wah-wah. Bapak-bapak mau lomba bikin bom yah? Asik. Saya jadi jurinya yah? YAK! MULAI!!!

Meja 1
"taro kecapnya... Kecapnya..."
"kagak! nih ada merica"
"tambahin cabenya sini"

Meja 2
"pake rawit dulu pertama"
"kasih cuka..."
"bentar-bentar. ada lada gak?"

Meja 1
"setetes minyak sayur..."
"nih-nih. Pake tahi kuping gua."
"Bentar. Masukin tissue dulu biar kentel"

Meja 2
"Ada bawang putih nih.."
"Entar. Daki gua dulu."
"Oh iya. Tadi gua nginjek tahi kucing. Taro nih."

"BERHENTIIIIII!!!!!!!!" Suara yang luar biasa keras tiba-tiba menggelegar.

I : Pak Munih, kenapa ini ribut-ribut?

A : Mereka yang salah!

D : Enak saja! Kalian yang Mulai duluan!

P : A... anu, Ibu Bos. Begini. Dua orang ini lagi ngadu bikin bom.

I : Kalian semua DIAAAAMM!!! Tidak tahu malu kalian! Masak ngadu di restoran saya! Enggak tahu adat!

Karena wajah sang Ibu Bos yang seseram drakula, suasana sunyi kembali.

C : Maaf, Bu.

B : Iya. Kami tidak akan ulangi lagi.

I : Bagus-bagus. Tapi kalian masih harus diberi pelajaran. Cara kalian membuat bom sangat primitif. Pak Munih, bawa keluar gentong nitrogliserin yang dibelakang.



lho kok..?!